Thursday, January 6, 2011

Syukur dengan kehadiran Suami


Suatu perjalanan

Teringat pesan Bapak dalam suatu perbincangan lewat tlp kemarin...

"Tanggung jawab suami selain memberi nafkah dan mencari rezeki, jangan lupa membimbing anak dan istri. Kalau suatu hari ada selisih faham, jangan cepat menuding jari. Duduk berbincang dan cari kata sepakat. Tiada bumi tanpa hujan."

Bapak dulu jika Ibu mulai ngomel, bapak tidak membalas dengan kata-kata. Bapak keluar naik sepeda pergi ke pasar cari mie goreng buat ibu. Sampai rumah bapak kasihkan ke ibu, muka yang tadi masam pasti jadi tersenyum riang. Suami harus tahu kesukaan istri agar mudah membujuk hati." Bapak menambah bercerita tentang pengalaman selama lebih dari 35th bersama Ibu.

Perdebatan antara suami istri bisa di capai sehari dua hari. Ini merupakan perjalanan sepanjang usia pernikahan. Ide dan pendapat pastinya tidak sama di awal, pertengahan dan ujungnya. Justru, sikap saling memberi dan menerima sangat perlu di pupuk dan dibaja. Memberi kelebihan diri untuk saling melengkapi. Menerima kekurangan untuk saling mengerti bahwa suami atau pun istri bukanlah manusia sempurna. Hahahaa...(sok tau banget sih vie :D)..

Kesalahan Istri

Kesalahan istri bermula apabila melupakan kebaikan suami karena benci dengan sikapnya yang tidak menyenangkan hati. Kesalahan menjadi dos andai keistimewaan suami orang yang sering di bicarakan. Keburukan suami di abaikan atasan alasan minta nasihat rumah tangga. Tapi apa artinya kalau semua orang akan menceritakan ke orang lain.

Rasulullah S.A.W pernah mengingatkan melalui sabdanya yang artinya:
"Wahai kaum wanita, aku lihat kamu ini lebih banyak neraka"
Seorang wanita lalu bertanya, "Apakah yang menyebabkan demikian? Adakah sebab kami ini kufur?"
Rasulullah SAW lalu menjawab, "Tidak. Bukan begitu. Tetapi ada dua tabiat kamu yang tidk baik yang bisa menjerumuskan kamu ke dalam neraka:
-Kamu banyak mengutuk atau menyumpah
-Kamu kufurkan kebaikan suami" demikian lah sabda nabi.

Yang lebih, yang kurang

kemarin, waktu ngumpul-ngumpul ma teman-teman yang sudah berumah tangga. Seorang teman bilang begini "Kamu beruntung ya, dapat suami yang memahami. Ga seperti aku, tiap hari marah-marah terus. Suami kurang ngasih perhatian jasmani rohani" kata mbak Rum kepada mbak Ani(embakku)..

"Suamiku juga ada kurangnya. Tapi nkelebihannya lebih banyak untuk saya katakan. Saya pun istri yang banyak salah dan silap," jawab mbak ani dengan tenang.

"Ada suami yang tak pandai urusan rumah tangga, tapi dia pandai ngelucu dan membuat meriah suasana rumah. Ada suami yang jarang ngasih hadiah, tapi selalu memperhatikan istri dengan perhatian dan ketulusan. Ada juga suami yang tidak tau cara ngerayu tapi mudah bertolransi bila diminta bantuan sana sini. Ketepikan kekurangannya dan ambil kelebihan. Pasti kamu juga akan bangga memperoleh suami seperti dia" Bujuk mbak Ani lagi.

Dan aku pun hanya bisa tersenyum-senyum membayangkan bagaimana sosok suami aku kelak. Mudah-mudahan dia yang terbaik untukku... Amin

** The only real mistake is the one from which we learn nothing...**

No comments:

Post a Comment