Wednesday, January 5, 2011

Lima Fase Perjalanan Kehidupan Manusia

Seperti apakah hakikat manusia itu ?

Jawab:

Manusia adalah hamba Allah ('Abdullah) dan khalifah di muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia berkewajiban untuk memakmurkan bumi, melakukan perbaikan untuk memakmurkan bumi, melakukan perbaikan (ishlah) di atasnya, dan tidak malah membuat kerusakan di atasnya. Manusia adalah salah satu dari dua tsaqalaani yaitu dua makhluk yang di bebani dengan syariat dan harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya: Jin dan manusia. Dua makhluk ini berbeda dengan segenap makhluk yang lain yang tidak harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jin dan manusia memiliki pilihan untuk taat dan ingkar, sedangkan makhluk Allah yang lain tidak memiliki pilihan karena pilihan mereka hanya satu: Taat kepada Allah secara sukarela dengan cara mereka sendiri-sendiri. Sedangkan jin dan manusia ada yang taat dan ada pula yang ingkar. Dahulu kala Allah telah menawarkan amanah kekhalifahan kepada langit, bumi dan gunung -gunung, dan semua menolaknya. Akan tetapi manusia mau menerimanya. Oleh karena itu, manusia telah di berikan oleh Allah berbagai potensi untuk bisa mengemban tugas dan amanahnya tersebut. Jika seorang manusia sangat taat kepada Allah, derajatnya bisa lebih tinggi daripada derajat malaikat, karena malaikat memang di ciptakan untuk taat semata sementara manusia taat karena pilihannya. Akan tetapi jika seorang manusia ingkar kepada Allah, derajatnya bisa lebih rendah daripada binatang karena binatang tidak memiliki akal pikiran sementara manusia memiliki akal pikiran.

Adam A.S sebagai manusia p[ertama, diciptakan oleh Allah dari tanah. Kemudian Allah meniupkan ruh ke dalam jasad tersebut shg terciptalah Adam sebagai manusia yang sempurna. Dahulu, ketika umat manusia masih dalam bentuk ruh, Allah telah mengikat perjanjian dengan manusia. Allah berkata; "Bukankah aku adalah Rabb kalian?" manusia menjawab; "Ya, kamu menyaksikannya" (Qs Al-A'raf : 172). Inilah perjanjian tauhid antara manusia dan Rabb-nya. Inilah fithrah manusia, yang masih dia bawa ketika ia baru di lahirkan.

Manusia memiliki ruh dan jasad. Jadi manusia memiliki 'Unsur langit' (Yaitu ruh) sekaligus 'unsur bumi' (jasad). Ruh cenderung menarik manusia kepada penciptaNya, sedangkan jasad cenderung menarik manusia kepada kecenderungan hewani. Kedua kecenderungan itu harus di seimbangkan.

Manusia mengalami lima fase perjalanan kehidupan" alam azali (sewaktu masih dalam kandungan ibunya), alam dunia, alam barzakh (alam kubur) dan alam akhirat yang kekal. Demikianlah Manusia dahulunya mati (sebelum di lahirkan). Kemudian di hidupkan (di dunia ini) kemudian di matikan lagi (di alam kubur) dan nanti akan di hidupkan lagi selama-lamanya (di akhirat) sampai dengan waktu yang Allah kehendaki. Manusia di hidupkan di dunia ini untuk di uju: mana yang Mukmin dan mana yang kafir, mana yang taat dan mana yang ingkar. Dan masa ujian ini amatlah pendek, sehingga manusia harus benar-benar cermat dalam memanfaatkan setiap detik waktu dalam kehidupannya di dunia ini. Dunia adalah masa menanam bagi manusia sedangkan akhirat adalah masa menuai.

Wallahu a'alam bish shawab..

No comments:

Post a Comment